DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Lembar
Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Identifikasi Masalah
C.
Batasan Masalah
D.
Rumusan Masalah
E.
Tujuan Pembahasan
F.
Kajian Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penokohan Tokoh Utama dalam
Cerpen, “Kala Takbir Bersenandung Cinta.” Karya M. Taufik Hidayatullah.
B.
Latar/ setting dalam
Cerpen. “Kala Takbir Bersenandung Cinta.” Karya M. Taufik Hidayatullah.
C.
Amanat dalam Cerpen. “Kala
Takbir Bersenandung Cinta.” Karya M. Taufik Hidayatullah.
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cerpen yang merupakan bagian dari
karya sastra yang berbentuk prosa Fiksi, secara umum dibangun oleh dua unsur,
yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur Intrinsik cerpen meliputi : tema,
amanat, latar (Setting), sudut pandang (Point of view). Tokoh dan penokohan,
diksi/pilihan kata/gaya bahasa, dan sebagainya. Sedang unsur intrinsik cerpen
meliputi nilai sosial, politik, biografi pengarang dan sebagainya.
Meskipun cerpen merupakan karya prosa
fiksi, cerita khayal namun hal yang terkandung dalam cerpen relevan dengan
kehidupan nyata. Watak tokoh cerpen, amanat, serta sejumlah permasalahan yang
dihadapai oleh tokoh cerpen merupakan potret kehidupan nyata yang disajikan
oleh pengarang melalui cerita. Itu berarti, dengan mengapresiasikan cerpen,
kita akan mendapat banyak pengalaman hidup, termasuk nilai positif di dalamnya.
Tidak terkecuali cerpen, “kala takbir bersenandung cinta” karya M .Taufik
Hidayatullah.”
Mengapresiasikan cerpen ada banyak
sekali macamnya salah satunya yaitu dengan cara menganalisis unsur pembangunya
baik itu unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Berdasarkan uraian di atas,
penulis menyusun makalah yang berjudul, Analisis Unsur Intrinsik Cerpen. “kala
takbir bersenandung cinta karya M. Taufik Hidayatullah.”
B.
Identifikasi Masalah
Unsur intrinsik cerpen sangat luas
ruang lingkupnya. Unsur Intrinsik cerpen meliputi : tema, tokoh dan penokohan,
amanat, sudut pandang (Point Of View), latar (Setting), alur (Plot),
diksi/pilihan kata (termasuk gaya bahasa).
C.
Batasan Masalah
Unsur Intrinsik cerpen begitu luas
ruang lingkupnya. Karena terbatasnya waktu dan biaya, maka penulis membatasi
makalah ini. Dalam hal ini penulis hanya akan menganalisis tiga unsur intrinsik
cerpen, yang meliputi tokoh dan penokohan tokoh utama, latar/setting, dan
amanat cerpen.
D.
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini dirumukan dirumuskan dengan masalah berikut :
1.
Bagaimana Tokoh dan
penokohan tokoh utama dalam cerpen. “Kala Takbir Bersenandung Cinta.” Karya M.
Taufik Hidayatullah ?
2.
Dimana latar penokohan
dalam cerpen, “Kala Takbir Bersenandung Cinta.” Karya M. Taufik Hidayatullah.”
3.
Apa amanat yang terkandung
dalam cerpen, “Kala Takbir Bersenandung Cinta” Karya M. Taufik Hidayatullah ?
E.
Tujuan Pembahasan
Tujuan Pembahasan ini yaitu
mendiskripsikan :
1.
Tokoh dan penokohan tokoh
utama dalam cerpen. “Kala Takbir Bersenandung Cinta.” Karya M. Taufik
Hidayatullah ?
2.
Latar penokohan dalam
cerpen, “Kala Takbir Bersenandung Cinta.” Karya M. Taufik Hidayatullah.”
3.
Amanat yang terkandung
dalam cerpen, “Kala Takbir Bersenandung Cinta” Karya M. Taufik Hidayatullah.
F.
Kajian Pustaka
Menurut Smad Daniel (1997 : 58) unsur
intriksik adalah unsur-unsur dalam karya sastra yang berasal dari dalam karya
sastra itu sendiri. Unsur Tersebut meliputi tema, tokoh, dan penokohan. Amanat,
sudut pandang (Point Of View), latar (setting), alur (Plot), Diksi (pilihan
Kata).
Menurut Kurniawan Junaidi (1991 : 34)
Tokoh adalah pelaku cerita, sedangkan penokohan
yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam cerpen. Berdasarkan
perannya. Tokoh di bedakan menjadi 3 yaitu tokoh protagonis, antagonis dan
tritagonis.
Menurut mustashim (1994 : 45) Latar
(Setting) Yaitu keterangan/gambaran tentang tempat/ruang, waktu dan suasana
berlangsungnya peristiwa dalam cerpen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penokohan Tokoh Utama dalam
cerpen “ Kata Takbir Bersenandung Cerita” Taufik Hidayatullah
Jalinan Cinta yang terdapat dalam
cerpen, “ Kata Takbir Bersenandung Cinta, “ M. Taufik Hidayatullah di dukung
oleh beberapa tokoh-tokoh dalam cerpen tersebut diantaranya :
Tokoh
|
Penokohan
|
Bukti
Pendukung
|
Akbar
|
Pantang Menyerah
|
“ Aisha, kamu
harus bisa tetap berlari gelombang sudah dekat kamu harus bisa “
|
Baik dan penuh semangat
|
Aisha aku akan
berdosa apabila tidak dapat menyelamatkan nyawamu.kamu hanya menjadi sampah
seperti orang - orang yang membunuh dirinya sendiri
|
Tidak sombong dan tidak malu
untuk minta tolong
|
“ Pak bisakah
kami menumpang mobil bapak ? “ seorang lelaki besar berkulit hitam dibangku
supir terdiam. “ Pak saya mohon “ Akbar mengiba. “ Dik, Truk kami tidak
memiliki banyak bangku ”, ” apakah di
bak belakang
|
Pasrah akan takdir
|
tidak bisa ? saya mohon pak “
“ Aisha kakak
mohon, naiklah jika kita berdua selamat, Insya Allah kita akan dapat bertemu
kembali. Dan apabila tidak percayalah InsyaAllah kita akan digolongkan
sebagai syuhada, berperang demi menyelamatkan nyawa sendiri.
|
Aisha
|
Hampir putus asa
|
“ Tapi kak,
aku tidak kuat lagi “, “ Aisha, kamu harus kuat ! “ “ Tapi Kak, aku lelah “
ia sedikit mengiba. “ Kak Akbar aku tak kuat berlari lagi biarkan aku saja
disini kakak berlari saja ” Aisha
perempuan yang ia genggam tangannya mengeluh Aisha menundukkan kepalnya.
|
Berani & Tidak Mudah Menyerah
|
Aisha Menundukkan
kepalanya Hatinya tergerak ia segera bangkit dan kembali berlari
menyelamatkan diri Aisha tampak letih setelah berlari jauh. Jilbab panjangnya
berkelabat diterpa angin kencang. Kakinya yang dibalut dengan kaos kaki putih
polos sudah tampak pincang. Dan kaos kakinya telah kotor berbercak coklat.
|
B.
Latar / setting dalam
cerpen, “ Kala Takbir Bersenandung Cinta. “ M. Taufik Hidayatullah
Latar / Setting tempat
|
Bukti Pendukung
|
Tempat di atas truck
Masjid
|
Aisha menitikan air matanya. Ia mematung
di dalam bak truk yang besar itu. Tanpa aba-aba dan sebuah isyarat truk itu
perlahan bergerak dan semakin lama semakin kencang Aisha melambaikan tangan
kanannya kepadaa sang kakak tercinta air mata tak dapat ia bendung. Air mata
itu tumpah membanjiri kedua pipinya yang halus dan putih.
Masjid besar Baiturrahman yang
berada di pusat kota Banda Aceh itu tampak di kerumuni ribuan manusia.
|
Waktu
|
|
Sore hari
Ashar
|
Hari telah sore langit telah melepas jubah birunya. Dan memulai
merajut warna jingga. Matahari mulia merangkak ke ufuk barat. Waktu akan
berganti pemandangan menyedihkan terlihat di seluruh kota.
Waktu Ashar tiba. Adzan
berkumandang di seluruh penjuru masjid.
|
Suasana
|
|
Haru, bahagia dan sedih
|
Sesekali akbar mengedarkan
pemandangannya ke segala arah. Ia terus melihat pemandangannya ke segala
arah. Ia terus melihat pemandangan menyedihkan, pemandangan itu terus terjadi
silih berganti puluhan kendaraan saling bertabrakan satu sama lain kecelakaan
itu merupakan kecelakaan beruntun. Mereka berdua terus berlari sangat kencang
seluruh tenaga merka kerahkan. Sering kali mereka menghela nafas yang dalam
berulang-ulang. Peluh keringat berucucran tetes demi tetes. Dan perlahan dari
bibirnya, sebuah senyum kecil lahir dengan jelas. Ia segara berlari menuju
sang kakak berdiri dengan erat ia memeluk kakaknya.
|
C.
Amanat dalam Cerpen, “ Kala
Takbir Bersenandung Cinta “ M. Taufik Hidayatullah.
Amanat merupakan pesan dalam cinta yang disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca. Dalam cerpen,
“ Kala Takbir Bersenandung Cinta “ , M. Taufik Hidayatullah.
Terdapat beragam pesan, diantaranya yaitu sebagai berikut :
Amanat
|
Bukti
Pendukung
|
Sebuah perjuangan
dan pengorbanan dari hari hati yang benar – benar tulus akan membuahkan hasil
yang menyenangkan.
|
Setelah
berjuang dengan keras menyelematkan firi, berperang dengan waktu. Akhirnya
mereka berdua dapat kembali suara adzan yang berkumandang dari seluruh
penjuru masjid akhirnya mempertemukan mereka berdua. Sebuah alunan takbir
cinta dengan halusnya mempertamukan seorang kakak dengan adik tercintanya
yang semula terpisah.
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Tokoh utama dalam cerpen, “
Kala Takbir bersenandung Cinta, “ seorang kakak beradik laki-laki dan
perempuan. Tokoh tersebut oleh pengarang di gambarkan memiliki beragam
karakter. Diantaranya yaitu pantang menyerah, tidak sombong dan tidak malu
untuk minta tolong, pasrah akan ketentuan takdir Allah. Dan sekaligus manjadi
karakter buruknya yaitu hampir putus asa.
2.
Latar / setting yang
terdapat dalam cerpen, “ Kala Takbir Bersenandung Cinta “, yang menunjukkan
tempat lokasi yaitu di atas truk dan di masjid. Latar yang menunjukkan tempat yaitu di atas truk dan
masjid. Latar yang menunjukkan tempat yaitu sore hari. Dan suasana dalam cerpen
tersebut yaitu haru, bahagia dan menyedihkan.
3.
Ada beragam amanat yang
terkandung didalam cerpen tersebut diantaranya yaitu sebuah perjuangan,
pengorbanan yang benar-benar tulus akan membuahkan hasil yang menyenangkan.
B.
Saran – saran
saya
sarankan kepada pembaca agar :
1.
Mengingat budaya membaca,
mengaspirasi, menganalisis cerpen maupun novel yang mengandung nilai hiburan
dan sosial yang tinggi.
2.
Pustakawan MAI Attawir
lebih melengkapi koleksi buku-buku sastra sehingga di harapkan dapat merangsang
kreatifitas siswa dalam membaca.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Junaedi, Kurniawan. 1991.
Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta : Gramedia.
-
Mustahim. 1994. Membina
kemampuan Berbahasa. Jakarta : Gramedia.
-
Samad, Daniel. 1997.
Dasar-dasar Meresensi buku. Jakarta : PT. Gramedia.
-
Wiyanto, Asul. 2004.
Terampil Menerapkan Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo.